Saturday, February 4, 2012

TENGGARONG KUTAI KARTANEGARA

Beberapa kali saya pernah main ke kota Tenggarong. Di pusat kota boleh dikatakan tertata rapi dan bersih. Saya sangat terkesan ketika melewati jembatan kebanggaan kota ini yang dijuluki sebagai Golden Gate-nya Kutai Kartanegara. Jembatan ini merupakan jembatan gantung dengan panjang sekitar 700-an m. Katanya merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Di malam hari sangat indah pemandangan di area jembatan ini. Namun sayang, jembatan ini kini tinggal sejarah. Jembatan yang tampak kokoh berdiri selama kurang lebih sepuluh tahun ini runtuh pada 26 November 2011. Saya yang pada saat itu berada di Samarinda sangat kaget mendengar berita ini. Antara percaya dan tidak percaya. Karena pada saat terakhir saya melewati jembatan ini, masih terlihat kokoh. Teman bilang kalau dia sedang berada di jembatan ini dapat merasakan jembatan ini bergoyang saat diterpa angin (wah ngeri juga ya). Membaca di salah satu warta media online, akan dibangun jembatan pengganti Golden Gate ini dengan jembatan berdesign kurva (melengkung) seperti di Sydney Australia. Jembatan ini akan dibangun ditempat yang sama menggantikan jembatan yang telah ambuk beberapa bulan lalu.

 Beralih dari jembatan, kita tengok sebentar ke pulau Kumala. Saya sendiri belum pernah masuk ke pulau ini. Jika dilihat dari atas pulau ini tampak seperti kapal / perahu canoe. Terdapat kereta gantung yang paling diminati para pengunjung untuk menuju pulau Kumala. Banyak objek wisata yang sudah disediakan di pulau Kumala. Ada sky tower setinggi 100m, patung Lembuswana, rumah adat dayak (lamin), cottage, resort n spa serta beberapa permainan seperti bombom-car, komedi putar dan gokart. Oiya pulau ini dibuka pada tahun 2002 bersamaan dengan pesta erau pada saat itu.

  

Nah ini dia event satu lagi yang menjadi daya tarik kota Tenggarong. Ada festival tahunan yang disebut dengan erau. Boleh dikatakan merupakan pesta rakyat warga Tenggarong. Biasanya berlangsung selama sepekan. Yang paling seru dipenghujung festival dan paling ditunggu-tunggu warga adalah moment saling siram / siram-siraman air antar warga yang disebut belimbur. Makna tersirat dari adat ini adalah untuk membersihkan diri / menyucikan diri. Saya pernah ke festival ini pada tahun 2008, dimana sejak 2005 - 2007 sempat vakum (entah karena apa tidak diadakan). 


~ Terus Majukan Pariwisatamoe ~




0 comments:

Post a Comment