Berhasil dan gagal merupakan sesuatu hal yang saya anggap unik. Setiap orang pasti akan berpacu di dalam hidupnya, dan sebuah keberhasilan dan kegagalan adalah sebuah result dari yang sudah di-ikhtiarkan. Sejuta manisnya keberhasilan dan sejuta pahitnya kegagalan tidak membuat manusia berhenti begitu saja untuk berhenti berpacu, saya yakin itu! Ini menurut saya karena manusia memiliki hasrat dan keinginan. Masing - masing lini memiliki makna dan tujuan dibaliknya. Siapa bilang seseorang yang mati bunuh diri karena dia menganggap dirinya telah gagal dalam suatu pencapaian adalah sebuah keputus-asaan ataupun menyerah? Menurut saya itu bukan menyerah, tapi sebenernya ia sedang berpacu dalam strategi dan plan yang lain (sering disebut sebagai plan b), namun hanya caranya saja yang salah, karena kita tahu bahwa hidup adalah karunia yang patut disyukuri.
Tuesday, February 22, 2011
Tuesday, February 8, 2011
Couple days of stay for the Career Days - Jogja
Tadinya tidak terpikirkan akan jalan ke Jogja saat masa-masa liburan. Tapi berhubung dapet informasi dari teman bahwa ada jobfair di UGM maka saya pikir tidak ada salahnya juga mampir kesini untuk submit aplikasi. Jobfair diselenggarakan selama dua hari (5 - 6 Feb '11), saya memutuskan untuk berangkat sehari sebelumnya dengan naik kereta. Hmmm, saya pikir internet satu-satunya jendela informasi terlengkap, mulai dari sarana-prasarana, tempat menginap, dll. OK langsung buka laptop, tancep usb modem dan Go Online for surfing informasi!
Sarana dulu dah!
Ada 2 pilihan, naik pesawat or yang ngiriiiitt dikiitt, kereta api. Saya buka laptop, kemudian mulai browsing-browsing jadwal dan harga tiket. Wah saya pikir sudah mepet, akhirnya saya memutuskan naik kereta api. Ada tidak ya infonya di internet? Hmm, ada, tapi dari kota saya, jadwal perjalanannya hanya tersedia malam saja, sampai di Jog bisa-bisa hampir dini hari. Saya coba buka jadwal Sby - Jog, dan lebih banyak alternatif kereta maupun jadwalnya. Akhirnya saya putuskan untuk berangkat dari Sby. Gimana ya pesen tiketnya? Ternyata pelayanan KAI sudah semakin oke menurut saya. Kita bisa melakukan pemesanan melalui telepon PSTN (121) maupun sellular (021-121). Dari pemesanan ini kita akan dikenakan biaya tambahan Rp. 7.500,-. Saya pesan Sancaka sore (15.00 WIB) dengan total biaya Rp 122.500,-. Kita akan diberikan kode pemesanan kemudian tinggal bayar via ATM. Bayar lewat internet banking juga bisa, namun harus siap printer untuk mencetak bukti bayarnya. Untuk penukaran tiket, tinggal tunjukkan bukti pembayaran dari struk ATM dan jangan lupa beserta fotocopy KTP (walaupun kadang hanya diminta struknya saja tanpa KTP).
Wednesday, February 2, 2011
Pulau Masalembu
Mengenal Masalembu seperti pergantian siang dan malam saja ternyata, cukup singkat. Pengalaman kala itu cukup diluar dugaan ketika saya bekerja di DCP Surabaya. Saya mengusung misi dalam rangka melakukan survey dari salah satu provider telekomunikasi.
Perjalanan dimulai dari pelabuhan Perak Surabaya, kapal yang membawa kami sebenernya adalah kapal barang yang difungsikan sebagai kapal penumpang (katanya memang tidak ada kapal penumpang umum khusus untuk tujuan Masalembu sampai dengan saat itu, ngggg ...itu disekitar penghujung 2008, heee saya juga kurang begitu mengerti dimana bedanya kapal barang dan penumpang -> mungkin di interiornya ya ha3, sudah pasti berbeda). Perjalanan ke Masalembu ditempuh kurang lebih 14 jam (12-16 jam), bagi saya yang pertamakali naik kapal laut => perjalanan yang sungguh kurang nyaman (macboook laut.._ _!), terasa lama sekali sampainya. Para penumpang pada saat itu saya pikir adalah penduduk Masalembu semua terkecuali kami, satu orang asing saja yang ikut akan sangat tampak diantara penumpang lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)