Akhir 2014 merupakan titik baru buat saya. Boleh dibilang new page on a new book. Saya memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan memulai wira usaha. What a tough decisions, hidup itu juga 'tough'.
Berpikir keras memutar otak, mau usaha apa ya? Lokasinya dimana ya? Tempatnya yang gimana ya? Karyawan or karyawanless ya?
Muncul beberapa pilihan, di bidang retail, kuliner dan percucian. Saya coba kerucutkan, sebisa mungkin karyawanless (karna rintisan, walapun mimpinya bisa rekrut banyak tenaga, aamiin), kemudian skilless (saya bukan orang yang serba bisa), low risk (saya tipikel orang yang gabisaan ketika bernegosiasi).
Setelah dikerucutkan selanjutnya adalah lirik ke kiri.. Ya berkompromi dengan dia, si modal hahahaa..
Okey, selanjutnya hunting lokasi. Ini susah-susah gamp... Susah ding.. Nyari tempat yang pas sesuai budget itu tidak gampang. Hal yang berbeda ketika anda memiliki kelonggaran dana, lebih leluasa bergerak.
Akhirnya poin tertuju di sebuah lokasi di jakarta pusat, dekat dengan mall, rsu, kampus, pasar tradisional dan pemukiman penduduk. Saya pikir harusnya bagus, satu hal yang saya kurang sreg adalah jalannya yang sempit dan aksesnya itu... Bukan di kepala naganya mungkin ya (gubrak, jualan apartemen apa ya)
Saya hubungi pemiliknya. Ternyata bangunan itu sebelumnya adalah minimarket. Beberapa kali komunikasi saya dapet harga dan jangka waktunya. Mahal banget buat ukuran saya sebagai pemula dan tidak banyak tahu. Akhirnya saya nego ambil 6 bulan saja, sambil lihat perkembangannya seiring waktu.
Lalu mau saya apakan bangunan itu? Dengan teori pengerucutan di atas, awalnya saya tertuju pada retail. Toh bangunan itu juga sebelumnya adalah minimarket. Harusnya mudah dari sisi suplier (pemilik menawarkan bantuannya) dan juga dari sisi pelanggan (karna minimarket ini udah berjalan lama harusnya sudah banyak pelanggannya disamping itu sudah terkenal bersaing harganya).
Hmmm... Saya perlu sudut pandang lain, saya coba keliling daerah tersebut. Alamak sudah banyak betebaran minimarket, yang indo***, yang alf***, yang ***midi belum lagi yg market tradisionalnya dan kelontong dan grosiran lainnya.
Yakin mau terjun ke retail? Saya galau..
Muter otak lagi...
To be continued..
Thursday, July 16, 2015
Subscribe to:
Posts (Atom)