Saturday, November 1, 2014

How are you to day? ( it's about PRAJA )

Sebuah perjalanan satu orang dan keluarganya. Satu orang ini memiliki rasa ganjalan di dalam dirinya hari ini (01 November 2014). Satu orang ini seharusnya tidak menuangkan ini dlm sebuah tulisan tapi seharusnya membaginya dengan belahan hatinya. Not today..

Hari ini tepat awal November, harusnya awal bulan bersemangat... Tapi tidak, keresahan menjadi momok beberapa waktu terakhir.. Konflik lingkungan keluarga. Di satu sisi merasa benar di sisi lain merasa benar.. Tidak ada yg mau legowo, melihat keadaan dan instropeksi...

Satu sisi menginginkan kesederhanan, satu sisi menginginkan PRAJA. Satu orang ini lebih memilih kesederhanaan dengan kondisinya sekarang.. Tapi disisi lain pandangan PRAJA itu masih diagungkan. Dia bertanya dalam dirinya, 'Apa PRAJA? Apa pangkat dan kedudukannya? Apakah semua orang mengagungkannya? Akankah dia dibawa mati? Apakah dia diperhitungkan di akhirat kelak? Apakah dia lebih penting dari sisi agama?'

Yang orang ini lihat didepan matanya terhadap keluarga yg mengagungkan PRAJA adalah kesesakan didalam diri mereka. Dia melihat sesak, malu, kecewa, sakit dan tangis di dalam diri orang2 itu. Mungkin mereka tidak menyadarinya.. Ada 2 peristiwa yang dilihat dan itu keluar dari mulut mereka sendiri yg mungkin tidak mereka sadari..

Membuka hati itu tidak gampang bagi sebagian orang.. Melihat orang lainlah yang sering dikedepankan, apalagi mencari kesalahan..

Saya ingin mengatakan kecewa, tapi orang bijak disisi lain mengatakan jangan lagi kecewa, dan saya merasa lebih tenang.. Terima kasih sarannya.

Thursday, July 24, 2014

Just 'Siratan Pikiran'

1. Sholat itu benar-benar tiang kehidupan, tidak akan dilihat seburuk apapun perilakunya, tapi jika berusaha untuk menjalankan dan ikhlas maka itu juga akan berbuah kebaikan.

2. Jangan berprasangka tidak baik. Selalu berprasangka baik. Prasangka baik ditambah ikhlas bisa jadi do'a yang diamini (apapun/niat dengan keikhlasan adalah do'a). Belum tentu yang kita lihat kurang baik adalah tidak baik, yang maha mengetahui hanyalah sang Pencipta.

3. Sang Pencipta benar-benar dekat dengan umatnya dan sangat menyayangi dengan umatnya yang bertaqwa. Ada kalanya ketika berharap dan merasa tidak dipenuhi maka berpikir yang tidak-tidak. Padahal sebenarnya sang Pencipta lebih mengetahui apa yang dibutuhkan dan kebaikan umatnya.

 4. Membatin itu harus dilandasi jiwa yang kuat, pikiran dan hati yang jernih. Jika batin kita dikabulkan dan tidak dilandasi jiwa yang kokoh maka akan sangat berbahaya. Mungkin disinilah letak sinergi pikiran dengan hati seharusnya berjalan.