Monday, August 20, 2012

Hari Raya Idul Fitri (Lebaran)

Kalau ditanya, bagaimana rasanya merayakan lebaran pada saat kecil dulu (era 90-an) dengan sekarang? Saya pikir banyak yang ber-statement, "Oh, lebih meriah dulu, lebih terasa lebarannya, sekarang sepi!". Apakah Anda sependapat?

Saya pikir mungkin suatu saat tradisi merayakan lebaran sudah tidak seperti dulu lagi, bisa jadi ke-khas-annya akan luntur dan bisa pula menghilang di masa-masa yang akan datang. Generasi sangat menentukan hal ini. Pola pandang dan pola didik akan menjadi penentu bagi generasi penerus. Saya akui, saat ini sudah terjadi pergantian generasi (saya bilang, generasinya sudah beda). Generasi sekarang cenderung lebih individualis. Bisa jadi, nantinya, moment pada saat puasa akan lebih berarti dari pada moment merayakan hari raya idul fitri.

~hadehh... lagi2 inspirasi terputus..~

Tuesday, August 14, 2012

Wisata Raja Ampat

Ini adalah daftar lainnya tempat wisata yang sangat ingin saya kunjungi!
Siapa tak kenal Kepulauan Raja Ampat? Keindahan alam bawah laut kepulauan yang terletak di kepala burung Papua itu terdengar hingga ke luar negeri. Wisatawan mancanegara biasa mengunjungi Raja Ampat saat musim dingin di Eropa, sekitar November hingga Februari.

Untuk menjelajahi Kepulauan Raja Ampat yang terdiri dari 600-an pulau itu, wisatawan biasanya memulai dari Waisai, Ibukota Raja Ampat yang terletak di salah satu pulau terbesar, Pulau Waigeo. "Waisai merupakan pintu masuk Raja Ampat," kata Kepala Bidang Promosi Raja Ampat, Klasina Rumbekwan di Waisai, beberapa hari lalu. Di Waisai, tersedia kapal-kapal yang siap membawa Anda bepergian ke lokasi-lokasi indah di Raja Ampat. Untuk menuju Waisai sendiri, Anda dapat menyewa speed boat atau menumpang kapal feri dari Pelabuhan Usaha Mina, Sorong, Papua Barat.
Perjalanan menuju Waisai dari Sorong memakan waktu sekitar dua jam. Jika Anda memilih naik feri, Anda harus berada di Pelabuhan Usaha Mina sebelum pukul 14.00 WIB. Feri akan berangkat pukul 14.00 WIB dan kembali ke Sorong keesokan harinya. Biaya perjalanan ke Waisai dengan menumpang Feri jauh lebih murah dibanding menyewa speed boat. Dengan Feri, Anda hanya mengeluarkan uang Rp 200 ribu sekali jalan. Sementara harga sewa speed boat sekitar Rp 7 juta sampai Rp 8 juta yang bisa diisi 15-20 orang.




Menyelam di Waiwo

Meskipun merupakan pintu masuk Raja Ampat, Waisai juga menyimpan keindahan yang dapat dijelajahi. Di sana, ada titik menyelam yang cukup terjangkau, yakni di kawasan Waiwo. Untuk menuju Waiwo dari dermaga Waisai, Anda dapat menyewa mobil seharga Rp 800 ribu seharian atau Rp 100 ribu per jam. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit menuju Waiwo dari dermaga Waisai.
Setibanya di Waiwo, Anda akan dikejutkan dengan suasana indah pantai pasir putih dan air lautnya yang jernih. Dari atas dermaga Waiwo, tergambar pemandangan bawah laut di sana. Ikan warna-warni berenang ke sana ke mari di antara karang beraneka warna. Jika ingin memberi makan ikan, boleh saja. Tersedia pakan ikan yang bisa disebar di bawah dermaga.
Tidak hanya itu, Anda dapat menjelajahi keindahan bawah laut Waiwo dengan menyelam di sana. Waiwo Dive Resort menyediakan dua paket menyelam. Pertama, untuk 1-4 kali menyelam dengan harga Rp 550 ribu sekali menyelam. Kedua, untuk 5-8 kali menyelam dengan harga Rp 450 ribu sekali menyelam. "Harga itu sudah termasuk dengan alat selam, pemandu, minimal menyelam dua kali sehari," kata pengurus Waiwo Dive Resort, Berto Rahawarin.
Menurut Berto, keindahan bawah laut di kawasan Waiwo patut dinikmati. Jika beruntung, penyelam dapat bertemu dengan hiu karpet di kedalaman minimal 20 meter. Selain menyelam, Waiwo Dive Resort juga menyediakan paket snorkeling. Biayanya, tentu lebih murah dari menyelam. Untuk melakukan snorkeling atau melihat keindahan bawah laut dari permukaan, cukup mengeluarkan uang Rp 50 ribu. "Rp 50 ribu per hari sepuasnya, bisa dapat juga paket wisata, jalan-jalan sambil singgah di titik-titik snorkeling," tambah Berto.

Wisata Derawan East Borneo

Ada dua artikel yang sangat ingin saya muat di blog ini, kenapa? Simple, karena saya sangat ingin ke sana hahah. Karena belum pernah kesana maka saya ambil dari artikel di sebelah, harian travel kompas. Saya awali dari wisata di Derawan ya, OK semoga ini memacu semangat saya untuk dapat kesana suatu saat nanti^^!


Berwisata di kawasan kepulauan memiliki tantangan tersendiri. Anda tak hanya menempuh jalur darat, tetapi juga laut, bahkan udara. Fasilitas di semua pulau pun belum tentu tersedia seperti yang ditemui di kota-kota besar.


Demikian pula halnya jika Anda berencana berwisata ke Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Untuk menuju pulau ini, Anda harus menempuh tiga jalur: darat, laut atau sungai, dan udara. Waktu tempuh yang panjang tentu akan menjadi tantangan saat berpergian jauh.


Sebagai informasi, di Kepulauan Derawan ada empat pulau utama yang biasa disinggahi para wisatawan. Pulau-pulau itu adalah Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua. Keempatnya memiliki karakteristik dan pesona yang berbeda.


Untuk bepergian ke sana, Anda perlu mengetahui gambaran dan mengantongi informasi tentang Kepulauan Derawan. Ini tips yang bisa membantu Anda saat berwisata ke sana!